Ads 728 x 90

Cara Praktis Menghitung Biaya Renovasi Rumah



Merencanakan sesuatu hal, apalagi membangun sebuah rumah atau bangunan untuk dihuni atau diinvestasikan di masa depan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu diperlukan perhitungan yang teliti, baik biaya pembuatanya, kebutuhan material, dan lain-lain sehingga dapat menekan biaya renovasi rumah dan mencegah terjadinya pemborosan biaya.
Biaya Renovasi Rumah 2015
illustrasi biaya renovasi rumah
Adapun tujuan yang didapat bila kita menguasai perhitungan volume bahan bangunan seperti :
  1. Dapat mengetahui kebutuhan bahan bangunan yang diperlukan.
  2. Dapat diperoleh anggaran biaya kebutuhan bahan dengan menambah anggaran upah yang rata-rata   30 % dari anggaran bahan.
  3. Dapat diatur skala prioritas pekerjaan, walaupun anggaran terbatas.
  4. Dapat dihindari "kenakalan" atau penipuan yang dilakukan oleh pekerja atau tukang.
Dalam ilmu teknik bangunan, biasanya menentukan kebutuhan bahan bangunan menggunakan analisis pekerjaan yang terdiri dari kebutuhan bahan bangunan dan biaya upah pekerjaan. Setelah dihitung harga satuan pekerjaan , disusunlah RAB (Rencana Anggaran Biaya).  Berikut ini ulasan lebih details untuk menentukan kebutuhan material berdasarkan dua pendekatan :

A. Perhitungan berdasarkan Jenis Pekerjaan
Ada beberapa cara untuk menghitung volume setiap jenis pekerjaan dan cara perhitunganya adalah sebagai berikut :
  1. Perhitungan volume pekerjaan yang mempunyai luas dan ketebalan atau mempunyai penampang dan panjang menggunakan satuan m3, misalnya pasangan batu kali, pasangan batu bata (bisa juga m2), kuda-kuda dan kusen, dan lain-lain.
  2. Perhitungan volume pekerjaan yang hanya mempunyai luas dan ketebalan yang relatif tipis menggunakan satuan m2, misalnya plesteran, pasangan lantai, pasangan plafon,pasangan atap, dan pengecatan.
  3. Penghitungan volume pekerjaan yang sifatnya dominan memanjang menggunakan satuan m1 atau meter lari, misalnya lisplank, lisplafon, instalasi pipa atau kabel, dan nok genteng.
  4. Perhitungan volume bahan-bahan satuan menggunakan ukuran buah(bh), misalnya lampu,saklar, stop kontak, kunci,engsel, kloset, wastafel, dan kran air.
  5. Perhitungan volume bahan-bahan satuan yang terdiri dari beberapa komponen bahan yang dirakit menjadi satu menggunakan satuan unit, misalnya panel listrik dan meja dapur atau cuci.
     
A. Perhitungan berdasarkan Gambar
Selain untuk menunjukkan bentuk bangunan beserta sarananya, gambar bangunan juga dimanfaatkan untuk menghitung kebutuhan bahan bangunan. Adanya gambar gambar denah menunjukkan seolah-olah sebuah rumah dilihat dari atas.Dengan gambar denah, akan diketahui letak ruang tidur, ruang makan, pintu masuk dan pintu keluar. Gambar denah untuk lantai bawah atau lantai satu harus dipisahkan dengan denah lantai atas atau lantai dua bila bangunan rumah direncanakan bertingkat. Biasanya jika jumlah hanya dua lantai, digunakan istilah lantai bawah dan lantai atas saja. Sementara bila jumlah lantai bangunanya lebih dari dua lantai, digunakan istilah lantai satu, lantai dua, lantai tiga dan seterusnya.

Umumnya denah dibuat dengan skala 1:100 yang artinya setiap meter denah asli hanya 1 cm denah di atas kertas atau gambar. Pada gambar denah harus sudah tertera nama ruang, letak pintu, letak jendela, maupun letak bovenlight.
Ketinggian elevasi lantai juga perlu dicantumkan dalam denah. Elevasi adalah ukuran level ketinggian
lantai. Bila elevasi lantai pada denah ditulis dengan +-0,00 maka angka tersebut berarti suatu batas awal ketinggian lantai untuk perhitungan. Elevasi yang lebih tinggi dari 0,00 diberi kode +plus), misalnya elevasi tertulis +350, artinya ketinggian lantai adalah 350cm. Angka elevasi seperti ini biasaya dipergunakan untuk menunjukkan ketinggian lantai dua. Sebaliknya, elevasi yang lebih rendah diberikan kode -(minus). Misalnya elevasi lantai tertulis -10, artinya ketinggian lantai tersebut lebih rendah 10cm dibanding ketinggian awal. Angka elevasi minus seperti itu biasanya digunakan untuk lantai teras, kamar mandi, tempat cuci, dan sebagainya.

Untuk menunjukkan ukuran atau dimensi setiap runag dalam denah digunakan angka yang diletakkan di bagian luar gambar denah. Cara penulisan angka dimensi ini biasanya menggunakan sentimeter. Misalnya ukuran sisi suatu ruang tertulis 215 maka hal itu berarti ruang tersebut memiliki panjang sisi lebar 215cm.

Selain gambar denah bangunan secara utuh untuk masing-masing lantai, dalam perhitungan ini pun diperlukan gambar dengah untuk menunjukkan setiap komponen bangunan. Denah-denah tersebut antara lain denah atap, denah pondasi, denah lantai, denah plafon, denah rencan kusen, dan sebagainya.
Adanya gambar-gambar denah tersebut akan dapat dihitung :

  1. Volume galian tanah (ukur panjangnya).
  2. Volume pondasi pasangan batu belah (diukur panjangnya).
  3. Volume sloof beton (diukur panjangnya).
  4. Volume kolom beton atau tiang kayu (hitung jumlahnya).
  5. Volume pasangan bata (dihitung panjangnya).
  6. Jumlah pintu, jendela, angin-angin, dan aksesori.
  7. Luas lantai dan plafon.
  8. Jumlah peralatan sanitair (kloset, wastafel, bak mandi, kran, dan lain-lain).
Demikian informasi mengenai bagaimana kita harus membuat estimasi atau perkiraan biaya renovasi rumah, semoga bermanfaat.

Iklan 655 x 60
0 Komentar untuk "Cara Praktis Menghitung Biaya Renovasi Rumah"

Back To Top